www.resensi.net
Pikiran: Apakah Kalian Tidak Memperhatikan?
Peraslah jeruk, hasilnya pasti sari jeruk. Peraslah mangga, pun
hasilnya sari mangga. Tak mungkin apa yang kita peras, hasilnya bukan
dari apa yang kita peras. Tak mungkin peras mangga hasilnya sari selain
mangga kan?
Apa yang kita alami di dunia ini, dalam kehidupan kita sehari-sehari, baik kesedihan, kebahagiaan, gelisah, ketenangan, kemiskinan, kemakmuran, dan beragam dinamika hidup lainya, adalah berasal dari dalam diri kita, yaitu pikiran yang diikat dengan perasaan. Apapun yang kita hadapi sekarang adalah hasil dari diri kita sendiri.
Hati-hati dengan pikiran kita. Karena apa yang kita pikirkan sangat mungkin menjadi nyata. Akal akan
membangun persepsi, meresap ke hati, terakumulasi menjadi sistem
kepercayaan diri dan alam akan menyesuaikan kenyataan yang sesuai dengan
sistem kepercayaan diri tersebut.
Semua benda seperti lampu, pesawat, mobil, pencapaian-pencapaian
tekhnologi oleh para ilmuan dan lain-lain adalah hasil dari pemikiran.
Semua berawal dari pikiran. Inilah instrumen dasar yang harus diubah
seseorang untuk berubah. Tiada seseorang di dunia ini yang bisa merubah diri kita, selain diri kita sendiri.
Mengenai kesehatan, pikiran punya pengaruh besar. Dalam energy
medicine Dr. Herbert Spencer dari Universitas Harvard mengatakan bahwa jiwa dan tubuh
saling melengkapi. Dia mengatakan bahwa lebih dari 90 % penyakit tubuh
disebabkan oleh jiwa. Inilah yang disebut dengan Psycho-Somatic Disease.
Istilah ini berasal dari kata psycho yang berarti jiwa, dan somo yang
berarti tubuh. Maksudnya, jiwa (psycho) BERPIKIR memengaruhi tubuh
(somo). Beberapa penguatan teori ini ditambahkan oleh penelitian pada
1986 tentang dialog dengan jiwa oleh Fakultas Kedokteran di San
Fransisco. Menurut hasil penelitian itu, lebih dari 75 % penyakit tubuh
berasal dari dialog dengan jiwa. Itulah yang oleh ahli jiwa disebut
“Sandiwara Internal”. Inilah cara orang menggambarkan kehidupan dalam
benaknya, termasuk PIKIRAN-PIKIRAN dan susunannya dalam mental. Oya,
pernah nonton acara Bengkel Hati bersama Ustadz Danu di salah satu TV
Swasta? Banyak yang bisa kita tahu dari acara itu tentang bahaya pikiran
negatif bagi kesehatan. Maka dari itu, ubahlah pikiran ke arah positif,
agar tubuh tetap sehat. Rasulullah bersabda, “janganlah kalian berpura-pura sakit sehingga benar-benar jatuh sakit.” Hadis ini menegaskan bahwa pikiran bisa menimbulkan penyakit.
Mengeni kemakmuran dan kebahagiaan,
tentu berlaku efek serupa. Ubahlah pikiran ke arah kemakmuran dan
kebahagiaan, kemudian lihat apa yang terjadi dalam hidupmu. Tanamkan
kecintaan pada kebaikan dan yang utama, dekatkanlah diri kita pada
Allah, Maha pemilik segala kebaikan. Yakinilah dengan mengingat-Nya,
hati senantiasa tenang, kejernihan pikiran tercipta dan prestasi mudah
diraih. Cintai Allah, maka pikiran-pikiran negatif bisa kita jinakan.
Yakin? Hehe…
Adalah kita telah diberikan kehendak oleh Allah untuk bisa mengubah atau
memilih pikiran yang kita sukai. Gunakanlah kehendak itu berlandaskan
pengetahuan dan ilmu. “Kemuliaan manusia terletak pada pikirannya.”
(Pascal). Hukum Pantulan dalam teori pikiran yang dilontarkan DR.
Ibrahim Rey Alfiqy, seorang motivator kelas dunia dalam buku
International Best Seller, ‘Terapi Berpikir Positif’ menjelaskan bahwa,
“Dunia luar adalah pantulan dunia dalam.” “Manusia tidak mungkin
menghasilkan pengetahuan tanpa belajar cara berpikir.” (Confucius).
Akhirat tak terlihat, maka perhatikanlah. Pikiran tak terlihat, maka perhatikanlah. Ariflah memahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar